Kuliah Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 5

April 11, 2023
Muhammad Syukri

Analisis Kebutuhan Dalam Perancangan Sistem Informasi

Mindmap Analisis Kebutuhan Perancangan Sistem Informasi

NOTE: Analisis kebutuhan adalah proses identifikasi masalah dan kebutuhan organisasi atau bisnis, serta menentukan solusi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tahap ini penting karena akan menentukan arah dan fokus dari proyek atau program yang akan dilakukan, serta memastikan bahwa solusi yang dihasilkan akan efektif dan efisien dalam mengatasi masalah yang ada.

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan analisis kebutuhan secara detil:

  1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pertama-tama, identifikasi masalah dan kebutuhan yang ada dalam organisasi atau bisnis. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan, wawancara dengan stakeholders, dan analisis dokumen terkait. Tujuannya adalah untuk memahami masalah yang dihadapi oleh organisasi atau bisnis dan menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mengatasi masalah tersebut.
  2. Prioritaskan Masalah dan Kebutuhan Setelah masalah dan kebutuhan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah memprioritaskan masalah dan kebutuhan tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi tingkat dampak dan urgensi dari masing-masing masalah dan kebutuhan. Masalah dan kebutuhan yang memiliki dampak besar dan urgensi tinggi harus diprioritaskan lebih dulu.
  3. Tentukan Solusi Setelah masalah dan kebutuhan diprioritaskan, langkah selanjutnya adalah menentukan solusi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Solusi dapat berupa pengembangan aplikasi, perubahan proses bisnis, atau penggunaan teknologi baru. Solusi yang dipilih harus efektif dan efisien dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan yang ada.
  4. Identifikasi Konsekuensi dan Risiko Sebelum menerapkan solusi, identifikasi konsekuensi dan risiko yang mungkin terjadi akibat implementasi solusi tersebut. Konsekuensi dan risiko dapat berupa perubahan dalam proses bisnis, biaya tambahan, atau pengaruh terhadap karyawan dan pelanggan. Identifikasi konsekuensi dan risiko dapat membantu mengantisipasi dan meminimalkan dampak negatif dari implementasi solusi.
  5. Rencanakan Implementasi Setelah solusi dipilih dan konsekuensi serta risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah merencanakan implementasi solusi. Rencana implementasi harus mencakup jadwal, biaya, sumber daya yang diperlukan, dan metode pengukuran keberhasilan solusi. Rencana implementasi harus disusun secara terperinci dan harus disetujui oleh semua stakeholders terkait.

Dalam melakukan analisis kebutuhan, penting untuk melibatkan semua stakeholders terkait untuk memastikan bahwa masalah dan kebutuhan teridentifikasi dengan tepat dan solusi yang dipilih memenuhi kebutuhan tersebut. Proses analisis kebutuhan dapat memakan waktu dan sumber daya yang cukup besar, namun akan sangat bermanfaat dalam jangka panjang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi atau bisnis.

Contoh lapangan Identifikasi Masalah dan Kebutuhan dalam perancangan sistem informasi sistem antrian bisa diambil dari layanan publik, misalnya di kantor pelayanan pajak atau imigrasi yang sering kali memiliki masalah dalam pengaturan antrian.

  1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pada tahap ini, dilakukan pengamatan dan analisis terhadap sistem antrian yang digunakan di kantor pelayanan pajak atau imigrasi. Dalam pengamatan, diketahui bahwa sistem antrian yang digunakan kurang efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Banyak pengguna yang mengeluhkan adanya antrian yang panjang, waktu tunggu yang lama, serta kurangnya informasi yang disediakan oleh sistem antrian.
  2. Prioritaskan Masalah dan Kebutuhan Dalam hal ini, prioritas utama adalah meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem antrian. Sebab, pengguna yang merasa nyaman dan terlayani dengan baik akan memberikan pengaruh positif pada kepercayaan dan reputasi institusi yang menyediakan layanan tersebut.
  3. Tentukan Solusi Solusi yang tepat adalah membuat sistem antrian yang mudah digunakan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengelola antrian dan memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada pengguna. Misalnya dengan memperkenalkan sistem antrian online yang memungkinkan pengguna untuk mendaftar dan memilih layanan yang diinginkan secara online, serta memberikan informasi tentang waktu tunggu dan nomor antrian melalui aplikasi atau SMS.
  4. Identifikasi Konsekuensi dan Risiko Risiko dari implementasi solusi tersebut adalah biaya tambahan untuk pengembangan sistem antrian, serta waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada staf kantor pelayanan pajak atau imigrasi tentang penggunaan sistem antrian yang baru. Namun, risiko ini harus diimbangi dengan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna, serta meningkatkan kepercayaan dan reputasi institusi yang menyediakan layanan tersebut.
  5. Rencanakan Implementasi Rencana implementasi harus mencakup jadwal pengembangan sistem antrian, biaya pengadaan dan pengoperasian, serta metode pengukuran keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna. Rencana implementasi harus disusun secara terperinci dan harus disetujui oleh semua stakeholders terkait, termasuk staf kantor pelayanan pajak atau imigrasi dan pengguna layanan tersebut.

Dalam hal ini, identifikasi masalah dan kebutuhan yang dilakukan melalui analisis sistem antrian yang digunakan di kantor pelayanan pajak atau imigrasi dapat membantu menemukan solusi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna. Dengan demikian, dapat meningkatkan kepercayaan dan reputasi institusi yang menyediakan layanan tersebut, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi pengguna.