Kuliah Perancangan Sistem Informasi Sesi 3 - Agile Development
April 26, 2024Mengenal Agile Development, Metode yang Cocok Diterapkan Developer
Pendahuluan
Pada era yang penuh dengan perubahan teknologi, para developer dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. Untuk mengatasi tantangan ini, semakin banyak perusahaan dan developer yang beralih ke metode pengembangan yang lebih adaptif dan responsif. Salah satu metode yang semakin populer adalah Agile Development, yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan perangkat lunak. Sebagai developer, Anda tentunya sudah tidak asing mendengar istilah agile development ini. Ingin tahu pengertian hingga bagaimana agile development ini dapat membantu pekerjaan di bidang software? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini, ya!
Apa Itu Agile Development?
Agile development atau metode agile merupakan sebuah pendekatan atau metode pengembangan software yang berfokus pada fleksibilitas, adaptabilitas, dan kolaborasi tim. Metode ini menekankan pada pengiriman software dalam iterasi kecil dan berulang yang disebut sprint, dengan melibatkan pengguna dan stakeholders dalam setiap tahap pengembangan. Adapun agile development bertujuan untuk meningkatkan responsivitas terhadap perubahan kebutuhan dan memaksimalkan nilai bisnis yang dihasilkan.
Sebagai informasi, sejarah metode agile pertama kali diperkenalkan melalui Manifesto Agile. Metode ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang sering terjadi dalam metode pengembangan tradisional yang lebih kaku dan linear.
Agile development bisa juga disebut sebagai framework dan sering digabungkan dengan berbagai framework yang lebih spesifik, seperti Scrum, Kanban, atau Extreme Programming (XP).
Framework tersebut memberikan panduan dan praktik konkret yang dapat diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan pendekatan Agile. Mereka mengatur alur kerja, peran anggota tim, artefak yang dihasilkan, dan metode komunikasi yang diterapkan. Dalam hal ini, Scrum, Kanban, atau XP dapat disebut sebagai framework Agile yang lebih terstruktur.
Dalam metode Agile, terdapat konsep yang dikenal sebagai iterasi atau siklus pengembangan. Iterasi adalah periode waktu di mana pengembangan perangkat lunak dilakukan. Durasi iterasi ini bervariasi tergantung pada fitur yang sedang dikerjakan dan metode yang digunakan, namun umumnya berlangsung antara satu hingga empat minggu.
Salah satu keunggulan metode Agile adalah kemampuannya dalam mendukung perubahan yang cepat dan penyesuaian dengan kebutuhan konsumen serta pasar. Hal ini memungkinkan software yang sedang dikembangkan tetap up to date dan relevan dengan kebutuhan yang terus berkembang.
Manfaat Penerapan Agile Development
Manfaat metode Agile dapat mencakup beberapa aspek dan bervariasi tergantung pada perspektif dan penekanan yang diberikan. Berikut adalah beberapa manfaat umum terkait dengan penerapan metode Agile.
1. Delivery Project yang Teratur
Metode Agile bertujuan untuk menuju project yang sukses dengan menghasilkan software yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Hal ini dicapai dengan fokus pada kolaborasi tim, pengiriman iteratif, dan tanggapan yang cepat terhadap perubahan.
2. Peningkatan kualitas pada software
Agile mendorong praktik pengujian yang berkelanjutan dan integrasi software yang sering. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas software melalui deteksi dini terhadap masalah dan peningkatan terus-menerus berdasarkan feedback dari pengguna.
3. Adaptabilitas terhadap perubahan
Selain itu, menerapkan metode Agile bertujuan untuk menjadi responsif terhadap perubahan kebutuhan dan prioritas selama siklus pengembangan software. Dengan pendekatan yang adaptif, tim dapat menyesuaikan rencana dan mengubah arah project dengan cepat agar tetap sesuai dengan kebutuhan bisnis.
4. Meningkatkan teamwork
Metode Agile mengadopsi cara komunikasi yang terbuka, kolaborasi, dan kerja tim yang efektif. Fokus pada komunikasi yang lancar dan kolaborasi erat membantu mengurangi hambatan dan meningkatkan produktivitas tim.
5. Peningkatan kepuasan pengguna
Selanjutnya, Agile mengutamakan kepuasan pengguna atau user experience dengan menghasilkan software yang berkualitas, relevan, dan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna aktif dilibatkan dalam proses pengembangan dan feedback akan digunakan untuk mengarahkan pengembangan selanjutnya.
Jenis Agile Development
Ada beberapa macam Agile Development yang umum digunakan dalam praktik pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah beberapa contoh utamanya:
1. Scrum
Salah satu framework Agile yang paling populer adalah Scrum. Scrum mengorganisir pengembangan software ke dalam siklus waktu terbatas yang disebut sprint. Dalam setiap sprint, tim melakukan perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, dan peninjauan. Scrum juga melibatkan peran-peran, seperti Scrum Master, Product Owner, dan Tim Developer.
2. Kanban
Kanban adalah metode Agile yang mengadopsi pendekatan visual dalam mengatur aliran kerja. Tugas-tugas diwakili oleh kartu yang dipindahkan melalui kolom-kolom yang menunjukkan statusnya, seperti "To Do," "In Progress," dan "Done." Kanban memberikan visibilitas yang tinggi terhadap progres dan batasan pekerjaan yang sedang dikerjakan.
3. Extreme Programming (XP)
Merupakan metode Agile yang fokus pada kualitas software dan kolaborasi tim. XP juga menekankan komunikasi yang terbuka dan umpan balik yang cepat untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengguna.
4. Lean Software Development
Lean Software Development adalah pendekatan Agile yang mengadopsi prinsip-prinsip lean manufacturing dalam pengembangan software. Metode ini menekankan pada penghapusan limbah, peningkatan aliran kerja, dan pengiriman cepat. Lean Software Development mengutamakan nilai pelanggan, pemahaman yang mendalam tentang masalah pengguna, dan iterasi yang cepat.
5. Crystal
Adalah serangkaian metode Agile yang menekankan pada adaptabilitas dan pemodelan proses yang sesuai dengan karakteristik tim dan project yang berbeda. Crystal memiliki berbagai varian, seperti Crystal Clear, Crystal Orange, dan Crystal Yellow, yang disesuaikan dengan ukuran, kritisitas, dan tingkat ketidakpastian project.
6. Feature-Driven Development (FDD)
FDD adalah metode Agile yang berfokus pada pengembangan berbasis fitur. Proses FDD melibatkan identifikasi fitur-fitur utama, perencanaan berbasis fitur, desain dan pengembangan berbasis fitur, dan pengujian fitur secara terpisah. FDD menekankan pada pemodelan objek, pengembangan tim yang terorganisir, dan perencanaan yang terstruktur.
Setiap metode Agile ini memiliki pendekatan dan praktik yang sedikit berbeda, tetapi tujuannya tetap sama, yaitu meningkatkan responsivitas, kolaborasi, dan kualitas pengembangan software. Pilihan metode yang tepat dapat disesuaikan tergantung pada kebutuhan tim dan karakteristik project yang sedang dikerjakan.
Metode Agile untuk pengembangan software
Dalam dunia pengembangan software, metode Agile telah membawa perubahan yang signifikan. Dengan pendekatan yang adaptif, kolaboratif, dan fokus pada pengiriman nilai, Agile telah memungkinkan tim developer untuk menghadapi tantangan dengan lebih efisien dan efektif.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Agile, seperti responsif terhadap perubahan, kolaborasi tim yang efektif, fokus pada kualitas, dan kepuasan pengguna, developer dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih baik. Metode Agile telah membantu mengatasi masalah yang sering terjadi dalam pengembangan software tradisional, seperti ketidakpastian kebutuhan, perubahan prioritas, dan perubahan teknologi.
Bagaimana cara memulai Agile Development?
Memulai agile dapat dilakukan dengan memahami terlebih dahulu prinsip dan nilai agile. Kemudian, memahami product yang akan dikembangkan. Walau demikian, untuk mendapatkan hasil terbaik dari penerapan agile dan terhindar dari kendala saat mulai menerapkan, maka dibutuhkan developer dan tim yang berpengalaman yang siap untuk membangun software architect.